Senin, 14 November 2011

Kolom Koran (columns) menggunakan Microsoft Word 2007

Kolom koran adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyatakan tampilan pada sebuah naskah/halaman yang diketik yang terdiri kolom-kolom menyerupai halaman pada sebuah koran. Kolom koran terdiri dari kolom-kolom dan pembacaannya pun mulai dari kolom paling kiri kemudian kolom sebelahnya, dan ke sebelahnya lagi...begitulah seterusnya. 

Kenapa kolom koran digunakan pada sebuah naskah, diantaranya:

1. Memberi ruang yang lebih banyak  di banding dengan menggunakan tampilan normal; dengan memanfaatkan ruang antar kolom memungkinkan naskah yang diketik lebih banyak.

2. Memberi variasi tampilan yang berbeda dibanding tampilan normal; dengan memanfaatkan ruang antar kolom maka naskah akan terlihat berbeda (sedikit lebih beda dari biasanya). Untuk catatan, tampilan variasi ini jarang digunakan pada naskah-naskah yang bersifat formil.

3. Memberi efek  atau penekanan terhadap suatu naskah; dengan menampilan naskah ke dalam kolom koran yang berbeda dari naskah yang lainnya maka perhatian orang yang melihatnya akan lebih tertuju kepada tampilan kolom koran.

Berikut ini ada beberapa contoh kolom koran 




Langkah-langkah membuat kolom koran sebagai berikut;

1. klik page layout-column-more columns

2. muncul tampilan jendela berikut

Pilihan kolom : one (satu kolom), two (dua kolom), left (dua kolom tetapi kolom kiri lebih kecil dari pada kolom kanan) dan right (dua kolom tetapi kolom kiri lebih besar dari kolom kanan)

Number of colomn : untuk menentukan jumlah kolom yang akan di buat

Line between : untuk memberi efek garis pada antar kolom

Equal colomn width : Untuk memberi ruang kolom yang tidak sama besar dari jumlah kolom yang ada, misal kolom ke 1  lebih besar dari kolom ke 2, kolom ke 3 lebih kecil dari kolom ke 2. 
Catatan: jika equal diaktifkan (dengan munculnya tanda centang) maka kolom di buat sama besarnya. Tetapi jika equalnya tidak di centang maka muncul di bawahnya jumlah kolom seperti 1#, 2#, 3# dan seterusnya. Untuk menentukan lebarnya kolom maka atur pada width sesuai yang diinginkan.

apply to whole document : untuk menentukan apakah pembuatan kolom dilakukan untuk seluruh naskah atau hanya pada naskah tertentu saja (untuk ini maka anda harus memblok naskah tertentu yang akan dibuatkan kolom)

3. Setelah seluruhnya selesai anda set maka klik ok

Nah, selesai sudah pembuatan kolom koran dan anda pun telah bisa memberikan tampilan yang berbeda pada naskah anda. Jangan takut untuk mencoba karena sesuatu yang baru bagi anda haruslah dilakukan dengan banyak latihan agar terhindar dari kesalahan. Selamat mencoba ??/!!!! 





Rabu, 09 November 2011

Internet sebagai media pembelajaran

Bagi kita semua tentu sudah begitu kenal dengan kata internet sudah tidak asing lagi, bahkan sudah menjadi rutinitas kita sehari-hari karena tanpa internet terasa ada yang kurang dalam kesehari-hariannya. Sebut saja, mulai dari penggunaan internet untuk browsing (wara wiri di dunia maya) sampai kepada jejaringan sosial (facebook), dari pencarian materi pembelajaran sampai kepada pencarian berbagai macam barang dan harga, mulai dari pencarian peluang usaha dan masih banyak lagi sampai-sampai yang lainnya ......

Dalam dalam menjalankan aktivitas kita sehari-hari, sudah pasti kita mempunyai banyak keterbatasan waktu, tempat dan lainnya sebagainya sedangkan aktivitas rutin tetap dijalankan. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan:


1. Sumber pemberian bahan ajar kepada siswa, internet dapat menjadi media yang 24 jam non stop dan tidak mengenal lelah dan tanpa pamrih, tidak marah-marah, tidak berisik (kecuali listrik mati dan jaringan rusak) siap memberikan bahan ajar (tentu guru memberikan alamat yang harus dituju, sebut saja http://www.psb-psma.orghttp://bse.kemdiknas.go.id/http://belajar.kemdiknas.go.id/http://www.e-dukasi.net/ ) kepada siswa. 

2. Jejaringan sosial sebagai media komunikasi kepada siswa dan antar guru (MGMP), di sini kita memanfaatkan facebook sebagai media komunikasi dengan siswa, baik sekedar say hello sampai pemberian PR atau latihan kepada siswa.... atau pengumuman pengumpulan tugas dan lain sebagainya....atau penjadwalan kegiatan kelas atau siswa. Bagian ini belum ada contoh yang dapat diberikan karena masih lebih terfokus pada kegiatan pertemanan, kangen-kangenan, upload photo terbaru dan aktivitas yg dilakukan dan  dunia usaha...tetapi kenapa tidak di coba untuk mengaktifkan 1 account facebook untuk 1 tahun ajaran kepada siswa. Tetapi untuk sesama guru, ini telah di jadikan ajang komunikasi seperti MGMP jadi info-info pertemuan, atau sesuatu yang baru tinggal ketikkan di wall MGMP nya lalu posting maka semua anggota menerimanya.

3. Ini lebih cocok dan tepat yaitu membuat blog guru, dimana semua yang akan diajarkan dan bahan yang terkait dengan bahan ajar dapat dituliskan di halaman blog dan siswa dapat membacanya 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu, 365 hari dalam setahun...walaupun anda berada jauh di kota lain, atau negara lain bahkan benua lain. Sebagai contoh yang sederhana seperti alamat berikut http://ruhutcyber.blogspot.com Untuk bagian ini bagi yang berminat dapat diajarkan

4. Pemberian ulangan atau ujian online, dimana siswa tidak berada di ruangan kelas tetapi siswa bisa dimana saja, kapan saja karena tidak terikat ruang dan jarak. Dan hasil ulangan atau ujian ini dapat segera diketahui hasilnya saat siswa itu selesai mengerjakan ulangan atau ujian tadi (untuk ini bagi yang berminat siap untuk diajarkan). Bandingkan dengan ulangan atau ujian di kelas yang membutuhkan copy-an soal dan lembar jawaban dan waktu untuk mengoreksi dan lain sebagainya. Anda pun dapat memberikan ulangan atau ujian online saat anda berada di singapore mengikuti seminar sementara siswa ada di indonesia...dan anda tidak perlu pulang pergi Indonesia-Singapore hanya untuk memberikan soal ujian atau ulangan tadi.

Lantas, pertanyaannya adalah Apakah siswa sudah dapat mengakses internet dan mampu menggunakan internet? Berapa biaya yang dikeluarkan siswa untuk mengakses internet kalau ilustrasi di atas dilaksanakan?Jawaban untuk itu sederhana saja dengan membandingkan ini; Siapakah pengunjung terbanyak di warnet? Berapa banyak siswa yang mempunyai account facebook dan seberapa banyak mereka mengakses internet untuk membuka jejaringan sosial tadi, atau main game, atau mencari tugas makalah, download lagu? Bukankah kita sudah memberikan tujuan yang pasti saat mereka mengakses internet jika ilustrasi di atas kita lakukan. Dan mengenai kemampuan ber-internet ria boleh dikatakan siswa  mempunyai kemampuan yang tidak dapat diragukan lagi.

Ilustrasi di atas hanyalah sekedar membagi informasi bahwa Internet banyak manfaat nya dan kenapa tidak digunakan untuk hal yang banyak pula. Karena kita selalu menyampaikan kepada siswa di setiap kesempatan bahwa internet itu banyak manfaatnya, sementara yang kita rasakan manfaatnya tidaklah sebanyak seperti yang kita dapatkan yang kita sampaikan kepada siswa tetapi hanya menyambung apa kata orang lain.....akankah kita sampaikan berulang-ulang kali lagi kepada siswa? Atau sebaliknya malah melarang siswa untuk ber internet ria karena tidak ada manfaatnya karena malah mempengaruhi siswa ke hal-hal yang negatif. Selamat mencoba ....???!!!!