Tampilkan postingan dengan label cbt. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cbt. Tampilkan semua postingan

Kamis, 28 April 2011

Test Online buat siswa

Banyak dari kita mengatakan bahwa Internet sangat banyak manfaatnya untuk Pembelajaran karena terdapat beratus-ratus bahkan ribuan sumber materi atau bahan ajar, mulai dari yang bahan ajar tertulis/catatan sampai bahan ajar video yang dapat diakses sekolah, guru dan siswa. Dan kondisi ini sudah menjadi trend bahwa sekolah yang terdepan pasti berbasis internet, mulai dari pembuatan Web sekolah, blog guru, blog siswa dan berbagai penugasan kepada siswa yang bersumber dari internet.

Apakah pernah terpikir bagi pengajar untuk bisa melakukan tes online tanpa Guru harus tatap muka dengan muridnya di kelas. Jangan katakan anda telah berbasis teknologi komunikasi (internet) kalau jawaban "belum terpikir", "apa bisa juga kita melakukannya" dan banyak lagi jawaban lainnya walaupun tetap saja mengaku bahwa kami sudah berbasis teknologi komunikasi.

Marilah kita telusuri Tes Online ini, bagaimana jika dilakukan kepada siswa:

1. Waktu belajar tatap muka di kelas tidak terganggu; artinya pertemuan tatap muka tidak disita untuk pelaksanaan tes dan pengajar dapat memanfaatkan waktu seefektif mungkin.

2. Siswa dalam melaksanakan tes online tidak terikat waktu; artinya tes dapat saja dilakukan siswa selama 24 jam, dimana saja dan kapan saja sehingga siswa lah yang mengatur waktunya untuk melakukan tes.

3. Efisiensi waktu dan biaya; artinya pengajar tidak perlu lagi memperbanyak soal, mengawas anak selama tes dan kegiatan-kegiatan lainnya yang biasanya bila tes dilakukan dalam ruangan kelas.

Dari beberapa hal diatas, yang menjadi pertanyaan adalah "Apakah pengajar siap melakukan Tes Online ini?" Tentu banyak jawaban yang akan keluar dari para pengajar, diantaranya:

1. Pengajar tidak mampu untuk online (mengakses internet) dan ini menjadi kendala yang sangat kuat bagi pengajar untuk menolak tes online. Dari pada harus belajar lagi lebih baik kembali tes konvensional saja yaitu tes di kelas.

2. Tidak siapnya pengajar memberi soal yang terbuka; artinya soal yang diberikan ke siswa sifatnya dapat dikerjakan secara open book, berkelompok bahkan membawa teman yang bukan siswa untuk turut mengerjakannya karena siswa mengerjakan tes tidak diketahui kapan, dimana dan dengan siapa

3. Tidak siapnya siswa melakukan tes online karena siswa sendiri tidak mampu; artinya siswa harus diberikan pengarahan tata cara pelaksanaan tes online dan pelaksanaannya.

Kalau kondisi di atas semuanya dapat diatasi maka sudah dapat dipastikan bahwa pelaksanaan Tes Online  sangat-sangat membantu pengajar dalam melaksanakan tes dan jangan katakan siap dengan teknologi ini dan itu, padahal Tes Online yang sederhana ini tidak dapat dilaksanakan. Terus sampai kapan teknologi internet didengungkan di kalangan pelajar sebagai media pembelajran atau mungkin hanya sebatas lips service agar tidak disebut gagap internet. 

Nah terpulang kepada kita masing-masing untuk menentukan sikap dalam hal ini.......?????!!!!!