Tampilkan postingan dengan label Internet sebagai media Pembelajaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Internet sebagai media Pembelajaran. Tampilkan semua postingan

Jumat, 10 Desember 2010

Internet sebagai media Pembelajaran

Media internet sebagai media komunikasi dan informasi sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat kita dewasa ini. Sebut saja dikalangan pelajar, sudah menjadi "keharusan" bagi pelajar (khususnya tingkat SMA, bahkan SMP dan SD) memiliki sebuah jaringan sosial facebook, twitter atau friendster. Tanpa disadari pula bahwa pembelajaran media internet justru didapat pelajar bukan dari sekolah karena kebanyakan pengguna jaringan sosial di kalangan pelajar berasal dari sekolah yang tidak memiliki komputer, tetapi mereka dapat memahami penggunaan jaringan sosial facebook. 

Apa yang terjadi di masyarakat, bahwa dunia di luar sekolah ternyata lebih mampu memberikan "pembelajaran" penggunaan media internet kepada pelajar dan ini jelas segi positifnya dalam pembelajaran di luar sekolah. Lantas bagaimana dengan tenaga pendidik di sekolah yang belum dapat memaksimalkan pemanfaatan internet sebagai media komunikasi? Apakah sudah siap tenaga pendidik mengungkapkan bahwa teknologi komputer (baca internet) harus dikuasai pelajar sementara kesiapan tenaga pendidik masih belum siap dengan internet itu sendiri.

Ada beberapa hal kenapa para pendidik "kudu" mampu menggunakan media internet sebagai media komunikasi dan bukan menjadi tertinggal dan apriori dalam pemanfaatan media internet. Bagaimana cara menjawab tantangan di atas agar pelajar yang berseliweran di dunia maya tadi wajib mampir ke dunia maya para tenaga pendidik:
1. Mulailah bersahabat dengan media internet, artinya seperti pepatah "tak kenal maka tak sayang". Tenaga pendidik masih banyak yang menjadi penonton di dunia internet dan bukan menjadi pelaku-nya. Tetapi ironisnya tenaga pendidik selalu menyuruh pelajar untuk memanfaatkan media internet dalam pencarian informasi dan sumber informasi.

2. Masih minimnya fasilitas untuk berkomunikasi menggunakan media internet, mulai dari keterbatasan perangkat keras seperti komputer, jaringan internet sampai kepada keterbatasan sarana pendukung seperti kelistrikan, jaringan telepon. Berbicara masalah pengadaan ini tidak akan pernah habis-habisnya karena menyangkut banyak pihak yang terlibat tetapi tetaplah menjadikan media internet sebagai media komunikasi kepada pelajar.

3. Menjadikan internet sebagai media pembelajaran, artinya tenaga pendidik tidak lagi sekedar menyarankan atau menyuruh pelajar memanfaatkan internet tetapi sudah harus bisa dan mampu  mendampingi pelajar memanfaatkan sumber informasi ke arah positif sebagai sumber pembelajaran.

Menurut hemat saya jika kita menyadari bahwa teknologi (baca internet) tidaklah menjadi faktor penyebab terjadi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di masyarakat termasuk dampaknya terhadap pelajar tetapi belum siapnya pelajar menjadikan media internet sebagai media pembelajaran dan sekaligus salah satu sumber pembelajaran. Lingkaran ini akan menjadi tak pernah habis-habisnya bila di bahas dan menjadi pembahasan yang justru akan saling menyalahkan yang kahirnya berujung kepada pembatasan dan pelarangan penggunaan internet (apriori). Janganlah sesuatu yang diawalnyanya disebutkan sebagai sesuatu yang sangat bermanfaat dan setelah menemui "kesulitan-kesulitan/hambatan" menjadi kurang bermanfaat bahkan dijauhi dan dianggap berbahaya sehingga tidak perlu untuk diketahui.

Apakah anda termasuk orang yang menjadikan media internet sebagai media pembelajaran atau malah orang yang menjadikan media internet sebagai media pembelajaran yang perlu dijauhi (baca berbahaya). Selamat bekerja.