Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Soal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Soal. Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 Juni 2011

Menggunakan equation untuk pembuatan rumus matematika, fisika, kimia dan biologi

Banyak pengguna komputer/laptop mengalami kesulitan dalam pembuatan naskah yang memerlukan tanda atau simbol yang jarang digunakan. Simbol atau lambang tadi tidaklah dapat ditemukan pada keyboard sehingga banyak cara yang digunakan agar dapat tampil seperti yang diinginkan. Sebagai contoh kasus penulisan naskah matematika, kimia, fisika dan biologi bagi guru sangatlah membingungkan karena banyak lambang atau simbol yang tidak ada pada keyboard. Jika kondisi ini dibiarkan maka sering guru bidang studi tersebut menjadi malas untuk menggunakan komputer/laptop dan akhirnya ditempuh jalan pintas dengan tulis tangan atau mengcopy yang sudah dicetak lalu ditempelkan pada naskah asli.


Sebenarnya jika di-explore lebih jauh lagi, aplikasi Ms Word mempunyai fasilitas bantuan untuk hal yang di atas. Bantuan yang sederhana dapat dilihat pada toolbar format, atau penggunaan simbol (insert-symbol) dan terakhir yang lengkap dan yang seharusnya digunakan adalah equation. Equation tools ini lah yang dapat menjawab permasalah di atas. Pada equation ini terdapat berbagai lambang/simbol, proses kimia, proses matematika, proses fisika dan biologi. Tidak berlebihan mulai dari sekarang  belajarlah untuk menggunakan equation dan minat untuk menulis akan menjadi semangat kembali.

Langkah-langkah menggunakan equation sebagai berikut:

1. posisikan i-beam dimana equation di tempatkan setelah itu klik insert-equation-insert new equataion (seperti jendela berikut ini)



2. muncul jendela equation tools (seperti berikut ini)


Keterangan:

a. lingkaran panah : ruang dimana equation dituliskan; disini perlu diketahui bahwa ruang naskah dan equation berbeda dimana saat equation diaktifkan maka akan muncul jendela equation tools dan untuk keluar dari jendela equation caranya dengan mengklik kanan mouse pada area di luar ruang equation.

b. toolbars simbol; berisikan berbagai simbol yang digunakan;
dengan mengklik salah satu simbol maka secara otomatis akan muncul pada ruang equation dan proses penghapusan (delete) dan cara memblok sama saja dengan proses pengetikan naskah pada umumnya.

c. kelompok rumus; kelompok ini berupa penulisan baku penggunaan berbagai pengrumusan seperti akar, integral, matrik dan seterusnya (seperti jendela berikut ini)

kotak-kotak kecil itu merupakan ruang yang harus diisikan dengan data yang anda inginkan. Jika anda menginginkan sesuatu yang berbeda maka pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan anda. Dan ini dapat anda gunakan berulang-ulang kali.

Nah, selesai sudah langkah-langkah menggunakan equation dan selanjutnya anda dapat mengerjakan naskah dengan mudah dan cepat. Yang perlu anda ingat dalam penggunaan equation ini adalah 

a. pemilihan lambang-lambang yang digunakan sebelum memilih sebaik anda pastikan dulu rumus ini menggunakan pilihan apa.

b. penggunaan lambang yang berjenjang; anda sudah memilih satu pilihan dan dalam pilihan tadi anda dapat memilih pilihan lagi. Jadi pilihan tidak harus pada ruang yang baru, misalnya anda memilih pecahan dan dalam pecahan ada pangkat dan dalam pangkat ada akar. Pilihan ini adalah sebagai berikut:

- pilihan pertama adalah pecahan
- klik pada pecahan yang akan diberi pangkat lalu pilih equation pangkat
- klik pada equation pangkat lalu pilihan equation akar
- begitulah seterusnya....

jangan pernah untuk tetap mencoba dan jangan putus asa karena sesuatu itu tidak dapat kita ketahui dengan cepat dan mudah. Jika and amelakukan berulang kali dan pasti kesalahan yang sama tidak akan lagi terjadi pada berikutnya. Selamat mencoba....??????!!!!!!

Rabu, 11 Mei 2011

Guru go online, kenapa tidak?

Mungkin topik dalam tulisan saya kali ini sudah saya utarakan pada tulisan saya sebelumnya di halaman blog saya ini. Tetapi karena semakin urgent-nya terhadap topik ini maka saya kembali menuliskannya di sini. ketertarikan untuk tetap dan terus menyuarakan topik ini dikarenakan tuntutan perubahan yang harus tetap diikuti (up-to-date).

Sering kita membicarakan dan sudah banyak yang mengumandangkan bahwa internet media komunkasi dan informasi yang belum ada tandingannya untuk saat ini. Sebut saja mulai dari kalangan pebisnis nasional, regional dan dunia sampai ibu rumah tangga yang ngerumpi lewat jejaringan sosial menggunakan internet sebagai medianya. Mulai dari dampak negatif sampai positif internet pun juga sudah sering diperdebatkan dan menjadi fenomena di negara kita ini. Sebut saja kasus yang menimpa pasangan artis indonesia, kasus jejaringan sosial facebook sampai yang baru-baru ini gaya khasnya Briptu Norman yang menirukan gaya menarinya bintang india bahkan mengalahkan penyanyi aslinya dalam jumlah pengunjung di internet. Apakah ini menandakan bahwa Internet sebagai media informasi dan komunikasi tidak lagi menjadi konsumsi kelompok masyarakat tertentu saja?


Kalau itu sudah menjadi bagian dari mobilitas hidup di masyarakat maka pertanyaan yang menggelikan bahkan mengharukan adalah Sudahkah para Guru (notabene sebagai salah satu agent of change) mampu ber-internet ria? Inilah fenomena yang menurut saya menjadi urgent dimana saat para Guru mengumandangkan "sekarang ini anak-anak harus menguasai informasi, atau sekarang ini kita hidup di era digital, era globalisasi dan seterusnya" justru sebaliknya, yang terjadi siswanya telah lebih dahulu memasuki dunia yang di sebutkan Guru-nya sementara saat ini boleh dikatakan bahwa Guru hanya bisa sebatas menyampaiakan apa yang dianggap oleh orang banyak bermanfaat walaupun sebenarnya untuk browsing di internet saja Guru belum pernah.

Inilah kondisi yang perlu untuk dibenahi dan di tata mulai dari sekarang (masih belum terlambat) agar keadaan di atas tidak lagi menjadi "slogan belaka" atau sebuah "lips service" agar tidak dianggap jadul atau ketinggalan zaman atau tidak mengenal globalisasi, era digital dan lain sebagainya. Membenahi hal-hal di atas tidaklah semudah mengatakannya karena memerlukan fasilitas dan tentu biaya yang tidak sedikit. Motivasi berubah untuk dapat tetap up to date di kalangan Guru boleh dikatakan masih rendah, hal ini dapat terlihat dari kegiatan dan aktivitas Guru yang merupakan rutinitas dan akhirnya itu yang membuat Guru itu sendiri menolak perubahan, misalnya dikenalkan dengan komputer malas untuk menggunakannya, dikenalkan dunia internet maka 1001 alasan akan muncul.

Sudah seharusnya Pemerintah memprioritaskan kemampuan para Guru di bidang digital melalu berbagai macam pelatihan, seminar, workshop dan pembelajaran berbagai media digital kepada para Guru. Banyak cara dapat dilakukan pemerintah (tanpa ada niat menggurui) untuk memajukan Guru dalam meningkatkan kemamapuan internet Guru melalui kerjasama dengan pihak Telkom, maupun pihak swasta khususnya penyelenggara kartu selular. Hanya saja kendalanya masih tertutupnya dunia pendidikan terhadap dunia luar yang bergerak di bidang informasi dan komunikasi. Apakah yang harus dilakukan? Kembali kepada pemerintah dalam melaksanakan kebijakan dunia pendidikan yang sudah seharusnya menjadikan media informasi dan komunikasi sebagai media transformasi ilmu dan keterampilan. Merombak paradigma lama menjadi paradigma digital. Maukah kita melakukan perubahan dalam menyikapi ini? Atau malah sebaliknya Sudah puaskah dengan apa yang kita peroleh saat ini? Ayo para Guru go online......!!!!!